Halaman

Jumaat, 18 Februari 2011

HARI 19HB 02 2011

bangun pagi pukul 7.30 mandi dan bersiap siap pi kerja..hari ini kerja pakai track suit jak sebab kamu pasang khemah untuk pameran..tapi lappy tetap bawa juga hehe..sampai di tempat kerja kena baris dulu kira anggota takut ada yang "kenapa ubi jadi kayu,gigi sakit,perempuan mengandung"apa la jawapan dia hahaha..main2 jak la..takut ada anggota yang tak datang kerja,sebab kami kerja bukan guna punch card..baris kira anggota jak..pas baris tunggu la khemah tu sampai tapi tak sampai2 pun..dari saya buang masa bagus saya pi lepak sana pejabat buka lappy,masuk di walaifm hehehe..so itu la yang terjadi pun..siok layan chat sampai saya buli tak sedar yang mereka2 di bawah da mula buat kerja hahahah..sekali saya keluar konon2 nak tolong la ni.nak tunjuk rajin..tingok2 mereka da siap turun kan da khemah tu dari lori..hurmmm..susah betul kalau orang rajin macam sy ni selalu tertingal buat kerja(dalam hati yesss tak payah penat2)hahaha..tapi kerja tu tak siap lagi..sebab khemah tak pasang lagi baru je turun dari lori..diaorang rehat la sebab nak sembayang jumaat..apa lagi saya pun sambung la berchat..jam menunjukan kul 3 petang dan tiba masanya pasang khemah..so saya pun turun la bantu2 setakat yang mampu..belum siap buat khemah hurmmm skru tak ada pula..so tak siap juga khemah tu..ini kena buat esok pula la ni..so jam pun da nak jam5 bersiap balik la...tu ja la yang saya buat sepanjang hari..malamnya pula macam biasa berchat dan dengar radio di walaifm..kul 3pagi saya tido..esok nak bangun kul 7 jam da set da ni takut tak bangun..mcm mana..ok tak hari2 saya hahaha..kalau korang mesti boring kan?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

PENGORBANAN ITU INDAH

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

"Apa kabar daun hijau!!!" katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.

"Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau.

"Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?" kata ulat kecil.

"Tentu ... tentu ... mendekatlah ke mari."

Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.

Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Toh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya.

Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong.
Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah..

Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.

Bagi "daun hijau", berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.

Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.